Kamis, 07 April 2011

APA SAJA

penyaksi
mentari engkau ku awali
bersama air hujan sederas hati yang bergejolak,
ku lihat dalam kataku ?!!!!

kutulis dan kupandang langit sambil berbisik salam.
damdaradamdaradam damdam,....
di sela itu :
wanita murung berjalan dalam kebasahan, ia terduduk dalam pandangan nya.
anak laki-laki bocah tersenyum melihat langit penuh air dan tak da yang menggacaunya.
disudut lain pria berbadan tegap menangisi bumi karena dirinya tak dapat berkata dan mendengar halilintar..
lalu, lelaki tua bertongkat berlalu tersenyum sambil membawa bungkusan plastik demi kebahagian kaum rumahnya.
ada juga pemuda yang linglung berambisi membawa tas dan berbaju rapi dalam hujan karena lamaranya di tolak.
serta di bagian mataku yang lain kusaksikan perempuan penuh make up berjalan lurus tanpa peduli sekitarnya,
namun di belakangnya di ikuti anak-anak kurcaci nakal membawa bola mainan,
dibelakangnya lagi mobil mewah milik anak nyonya menyapu air jalan kepada nenek yang membawa pulang dagangannya  karena tak laku.,
namun aku melirik ke atas dan bimbang, pada pesawat tempur melintas cepat,.
aku kembali tersungkur melihat pengemis jalanan pulang usai hujan ketika magrib tiba.
juga murung pada wajah-wajah murung dan pada keriput penuh beban dan pilu menghantui mereka..

ku ingat yang lain masih dalam selimutnya, 
disini aku hanya penyaksi yang tak berbuat apa-apa.
karena kegersangan hatiku yang tak dibasahi lagi.
marilah menari bersama walau angkasa kita berbeda namun kita khalifah yang perih dan susah dibayangkan.marilah terbang dalam keterbatasan kita,.
dan saksikanlah warna-warni pelangi sebagai penghibur hati..
san dengarlah azan untuk penenang jiwa,.....................

dan.
maafkan aku, kupastikan doaku untuk driku,dirimu,dirikalian.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar